Pembangunan Panti Paroki juga untuk Penyintas Merapi

Pembangunan Panti Paroki juga untuk Penyintas Merapi? Betul. Tapi itulah salah satu alasan kami segera merekonstruksi Panti Paroki dan Pelayanan Pastoral.

Gereja St. Petrus dan Paulus Babadan terletak sekitar 14 km di utara Yogyakarta, sekitar 23 km di selatan puncak Merapi. Letak geografis ini berpengaruh signifikan terhadap keberadaan dan pelayanan Gereja St. Petrus dan Paulus Babadan.

Gunung Merapi adalah salah satu gunung api teraktif dengan potensi erupsi yang membahayakan masyarakat sekitar. Apalagi Gereja St. Fransiskus Xaverius yang terletak di Cangkringan, dengan jumlah umat sekitar 400 jiwa, berinduk ke Paroki St. Petrus & Paulus Babadan.

Saat erupsi Merapi terjadi seperti tahun 2010 lalu (baca: Posko itu Bernama Belarasa), kami memperoleh pelajaran berharga. Saat itu, seluruh ruangan harus difungsikan untuk menampung para pengungsi dan sekaligus menjadi pusat kegiatan para relawan yang bergabung dalam Posko Belarasa untuk menyalurkan bantuan.

Pengalaman itu menumbuhkan keyakinan kuat bahwa Rekonstruksi Panti Paroki & Pelayanan Pastoral Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, mendesak dilakukan. Adanya gedung baru memungkinkan pelayanan bagi umat maupun sesama dapat ditingkatkan, baik dalam kondisi normal maupun saat darurat seperti ketika erupsi Merapa terjadi.

Kami berdoa agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi. Namun kami sadar kemungkinan itu tetap harus diantisipasi. Itu sebabnya, seluruh sarana dan prasarana tersebut di atas dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dialih-fungsikan menjadi tempat yang memadai untuk menampung pengungsi Merapi bila sewaktu-waktu terjadi erupsi lagi.***